- - 0 komentar
Manusia yang patuh dengan peraturan-peraturan Allah akan merasakan ketenangan, ketenteraman dan kebahagiaan. Dan semuanya itu berpangkal pada jiwa manusia. Rasa terlindungi, dan terjaga membawa jiwa manusia kepada ketenangan, apalagi yang menjaga adalah dzat pencipta semesta alam.
Ibadah-ibadah yang dituntunkan akan menumbuhkan ketenteraman. Dan sudah menjadi pengalaman yang rutin, setiap kali kegundahan dan kegelisahan datang menyerang jiwa, maka dapat terobati dengan cara beribadah sesuai yang dituntunkan oleh-Nya lewat Rasulullah Muhammad SAW. sehingga membuat manusia semakin yakin akan kelemahan dirinya dan semakin yakin akan kasih sayang Allah kepadanya.
Ketika kepatuhan dan ketundukan dijalani dengan tekun maka berujung pada rasa bahagia. Kesuulitan dalam menahan diri dari segala kesenangan hawa nafsu yang terlarang dalam aturan-aturan Allah, akan membuahkan rasa senang dan bahagia yang tersakan dihati dengan nyata. Luka-luka di jiwa akibat perbuatan nista terobati dengan nikmat-nikmat jiwa setelah memperbanyak amal-amal kebaikan sesuai dengan tuntunan agama Islam.
Jaminan Allah telah Allah khabarkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, barangsiapa yang akhir kalamnya ketika sakaratul maut adalah kata-kata iman kapada Allah, la ilaha ilallah maka jaminan baginya surga, kehidupan bahagia setelah mati. Suatu kepasrahan dan penyaksian jiwa kepada kebesaran Allah Tuhan sang pemilik dan pencipta semesta Alam.
c. Ujian-ujian dunia yang menggelincirkan
Allah sudah mewanti-wanti pada umat manusia akan bahaya berbagai macam ujian dan godaan bagi umat manusia yang hidup di dunia. Dan sekaligus Allah telah menunjuki jalan-jalan kebahagiaan yang dapat dipelihara oleh tiap-tiap manusia
Ibadah-ibadah yang dituntunkan akan menumbuhkan ketenteraman. Dan sudah menjadi pengalaman yang rutin, setiap kali kegundahan dan kegelisahan datang menyerang jiwa, maka dapat terobati dengan cara beribadah sesuai yang dituntunkan oleh-Nya lewat Rasulullah Muhammad SAW. sehingga membuat manusia semakin yakin akan kelemahan dirinya dan semakin yakin akan kasih sayang Allah kepadanya.
Ketika kepatuhan dan ketundukan dijalani dengan tekun maka berujung pada rasa bahagia. Kesuulitan dalam menahan diri dari segala kesenangan hawa nafsu yang terlarang dalam aturan-aturan Allah, akan membuahkan rasa senang dan bahagia yang tersakan dihati dengan nyata. Luka-luka di jiwa akibat perbuatan nista terobati dengan nikmat-nikmat jiwa setelah memperbanyak amal-amal kebaikan sesuai dengan tuntunan agama Islam.
Jaminan Allah telah Allah khabarkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, barangsiapa yang akhir kalamnya ketika sakaratul maut adalah kata-kata iman kapada Allah, la ilaha ilallah maka jaminan baginya surga, kehidupan bahagia setelah mati. Suatu kepasrahan dan penyaksian jiwa kepada kebesaran Allah Tuhan sang pemilik dan pencipta semesta Alam.
c. Ujian-ujian dunia yang menggelincirkan
Allah sudah mewanti-wanti pada umat manusia akan bahaya berbagai macam ujian dan godaan bagi umat manusia yang hidup di dunia. Dan sekaligus Allah telah menunjuki jalan-jalan kebahagiaan yang dapat dipelihara oleh tiap-tiap manusia
Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, merekalah itu yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam surga). (QS. 34:37)
Manusia banyak yang telah terbelenggu dengan kehidupan materialis disebabkan karena amat cintanya kepada kehidupan dunia dan harta benda. Zaman semakin modern semakin pula pola hidup materialis menjadi pola hidup manusia modern. Namun Allah memberi jalan keluar dari kubangan pola hidup materialis itu dengan jalan keluar yang membahagiakan umat manusia
Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu); dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. (QS. 64:15)
Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. 64:16)
Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan (pembalasannya) kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun. (QS. 64:17)
Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. 64:16)
Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan (pembalasannya) kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun. (QS. 64:17)
Seandainya umat manusia masih saja berpegang teguh pada prinsip-prinsip Islam yang sempurna, maka keindahan zaman modern bukan menjadi sebab malapetaka. Namun disebabkan manusia telah mengabaikan ilmu-ilmu Al-Qur’an dan As-Sunnah, maka manusia telah terseret kedalam arus kehidupan materialis yang berujung pada kesengsaraan dunia dan akherat. Manusia terjangkiti dengan kekacauan jiwa, sehingga semakin marak kejadian-kejadian pertikaian, dan perseteruan dan bahkan peperangan.
Mari kita gunakan seluruh potensi diri kita masing-masing untuk kita pinjamkan kepada Allah, untuk menegakkan kebenaran dari Allah dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga arus deras kehidupan materialis tidak akan lagi mempengaruhi kita. Bahkan dengan materi kita yang bertumpuk-tumpuk dapat kita kita tukarkan dengan keselamatan, ketenangan dan ketenteraman serta kebahagiaan di dunia dan di akherat. Semua milik Allah, dan semua kembali kepada Allah, keridhoan Allah-lah yang membawa kita selamat di sisiNya. Wallahu a’lam.
Mari kita gunakan seluruh potensi diri kita masing-masing untuk kita pinjamkan kepada Allah, untuk menegakkan kebenaran dari Allah dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga arus deras kehidupan materialis tidak akan lagi mempengaruhi kita. Bahkan dengan materi kita yang bertumpuk-tumpuk dapat kita kita tukarkan dengan keselamatan, ketenangan dan ketenteraman serta kebahagiaan di dunia dan di akherat. Semua milik Allah, dan semua kembali kepada Allah, keridhoan Allah-lah yang membawa kita selamat di sisiNya. Wallahu a’lam.